kevin jawan Fri Dec 12, 2008 2:23 pm
Kalo setahu gw, Homoseksualitas itu adalah BUAH KARMA BURUK akibat dari kehidupan lalu suka melanggar sila ketiga...
Tapi, kalau misalkan sekarang dia melanggar sila atau tidak, itu tergantung dari perbuatannya, bukan dari sifat homonya, mengerti??? hehe
Kata Buddha, untuk melanggar sila ketiga ada syarat yang harus dipenuhi semua, yaitu:
1) Ada orang yang TIDAK pantas disetubuhi
2) Ada niat untuk menyetubuhi
3) Ada usaha untuk menyetubuhi
4) Berhasil memasukkan alat kelaminnya ke dalam vagina, anus, ataupun mulut walaupun hanya sedalam biji wijen.
Kalo semua syarat itu terpenuhi, baru orang itu disebut melanggar sila ketiga....
Nah, sekarang kita bahas hubungannya dengan homoseksual.....
Menurut syarat pertama, orang yang tidak pantas disetubuhi adalah:
1) yang di bawah perlindungan orangtua, orangtua asuh, kakak, atau sanak keluarga lain.
2) yang menjadi anggota Sangha (bhiksu/ bhiksuni), dalam hal ini Samanera/Samaneri bisa menjadi pertimbangan.
3) yang menjadi tawanan penjara/ narapidana.
4) yang menurut waktu tidak pantas disetubuhi, contohnya: yang sedang melaksanakan sila ketiga dalam Delapan Sila setiap Ce it Cap Go, yaitu tidak akan melakukan hubungan seksual meskipun antar suami-istri.
Yang gw ingat waktu SMA sih gitu lah intinya... tapi lihat baik2 deh, GAK ADA tulisan SESAMA PRIA ataupun SESAMA WANITA dalam daftar orang yang tidak pantas disetubuhi, kenapa demikian????
Karena meskipun orang itu HOMO dan melakukannya dengan sesama jenis tapi tidak terikat dengan salah satu kriteria orang yang tidak pantas disetubuhi, itu tidak melanggar sila ketiga, ini bisa dianggap sama dengan hubungan suami-istri yang sudah tidak di bawah perlindungan keluarga lagi....
Nah, kalau si HOMO itu suka memaksa orang lain yang masih dalam kriteria tidak pantas disetubuhi seperrti anak kecil, anak SMA, anak kuliah, bla bla bla, itu baru melanggar sila ketiga.....
Selain itu, Buddhisme bukanlah agama etnik tertentu yang menetapkan peraturan untuk segala aspek kehidupan.
Coba lihat kebudayaan Romawi kuno, Homoseksualitas bukanlah hal yang tabu, itu diterima sebagai bagian dari masyarakat dengan syarat tidak mengacaukan ketertiban masyarakat setempat pada waktu itu...
Meskipun tidak melarang secara eksplisit, Buddhisme tidak menganjurkan aktivitas Homoseksual, karena sifat homoseksualitas itu adalah buah karma buruk, jadi tidak boleh dituruti hawa nafsunya itu....
Sekarang tinggal tergantung pilihan si Homo itu, mau berjuang untuk memperbaiki diri dalam Buddha Dharma, atau terus terjerumus dalam sifat Homo-nya.....
Fri Oct 22, 2010 3:58 pm by Try budi
» Tatoo Dalam Buddhisme :?:
Fri Oct 22, 2010 3:23 pm by Try budi
» Apa bedanya Vihara dan Kelenteng
Fri Oct 22, 2010 3:07 pm by Try budi
» sate torpedo
Thu Dec 10, 2009 3:03 pm by felix nugroho
» toko mas jelita
Thu Dec 10, 2009 3:03 pm by felix nugroho
» tabrakan mengerikan
Thu Dec 10, 2009 3:02 pm by felix nugroho
» seperti mama
Thu Dec 10, 2009 3:02 pm by felix nugroho
» sedihnya jadi cowo
Thu Dec 10, 2009 3:01 pm by felix nugroho
» sayembara putri raja
Thu Dec 10, 2009 3:01 pm by felix nugroho