Pertama2 saya berpendapat dalam agama Buddha tidak ada isu yang "sensitif" "rahasia" "tidak boleh dibahas"
Sang buddha sendiri yang menganjurkan kita untuk sering bertanya. makanya ada forum seperti ini hehehehe
Berikut ini dikutip dari Kalama Sutta, dimana sang Buddha menjawab pertanyaan "ajaran mana yang layak diterima"
Setelah mereka semua duduk, kemudian seorang berkata, "Yang Mulia, banyak pertapa dan brahmana yang berkunjung ke Kesaputta. Mereka menerangkan dan membahas dengan panjang lebar ajaran mereka sendiri, tetapi mencaci maki, menghina, merendahkan, dan mencela habis-habisan ajaran orang lain. Lalu datang pula pertapa dan brahmana lain ke Kesaputta. Dan mereka ini juga menerangkan dan membahas dengan panjang lebar ajaran mereka sendiri, dan mencaci-maki, menghina, merendahkan, dan mencela habis-habisan ajaran orang lain. Kami yang mendengar merasa ragu-ragu dan bingung, siapa diantara para pertapa dan brahmana yang berbicara benar dan siapa yang berdusta."
3. "Benar, warga suku Kalama, sudah sewajarnyalah kamu ragu-ragu, sudah sewajarnyalah kamu bingung. Dalam hal yang meragukan memang akan menimbulkan kebingungan. Oleh karena itu, warga suku Kalama, janganlah percaya begitu saja berita yang disampaikan kepadamu, atau oleh karena sesuatu yang sudah merupakan tradisi, atau sesuatu yang didesas-desuskan. Janganlah percaya begitu saja apa yang tertulis di dalam kitab-kitab suci; juga apa yang dikatakan sesuai dengan logika atau kesimpulan belaka; juga apa yang katanya telah direnungkan dengan seksama; juga apa yang kelihatannya cocok dengan pandanganmu; atau karena ingin menghormat seorang pertapa yang menjadi gurumu.
Tetapi, warga suku Kalama, kalau setelah diselidiki sendiri, kamu mengetahui, 'Hal ini tidak berguna, hal ini tercela, hal ini tidak dibenarkan oleh para Bijaksana, hal ini kalau terus dilakukan akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan, maka sudah selayaknya kamu menolak hal-hal tersebut."
...
14. "Demikianlah, warga suku Kalama, itulah yang Kumaksud dengan mengatakan, 'Janganlah percaya begitu saja….., Tetapi apabila setelah diselidiki sendiri, kamu mengetahui hal ini berguna; hal ini tidak tercela; hal ini dibenarkan oleh para Bijaksana; hal ini kalau terus dilakukan akan membawa keberuntungan dan kebahagiaan, maka sudah selayaknya kamu menerima dan hidup sesuai dengan hal-hal tersebut.' Itulah sebabnya, mengapa Aku mengucapkan kata-kata tersebut."
Kembali ke pertanyaan awal, mengapa ada bhikku yang hidup mewah?
Jangan samakan seorang individu dengan ajaran sang Buddha. Liat, pelajari dan ketahuilah apa itu kebenaran. Janganlah membenci. tetapi berpandang penuh welas asih toh orang menjadi bhikku sekalipun tidak akan pernah lolos dari hukum karma.
Ajaran Theravada maupun Mahayana adalah beberapa dari aliran agama Buddha. Janganlah dicari perbedaan perbedaannya. Melaikan carilah persamaannya. Pada intinya, tujuan akhir agama Buddha adalah sama yaitu pengikisan kekotoran batin, mengurangi ketamakan dan pada akhirnya pencapaian nibanna.
Persamaan tersebut janganlah dibeda bedakan dan perbedaan dari berbagai aliran janganlah disama-samakan.
Salam metta,
Try
Fri Oct 22, 2010 3:58 pm by Try budi
» Tatoo Dalam Buddhisme :?:
Fri Oct 22, 2010 3:23 pm by Try budi
» Apa bedanya Vihara dan Kelenteng
Fri Oct 22, 2010 3:07 pm by Try budi
» sate torpedo
Thu Dec 10, 2009 3:03 pm by felix nugroho
» toko mas jelita
Thu Dec 10, 2009 3:03 pm by felix nugroho
» tabrakan mengerikan
Thu Dec 10, 2009 3:02 pm by felix nugroho
» seperti mama
Thu Dec 10, 2009 3:02 pm by felix nugroho
» sedihnya jadi cowo
Thu Dec 10, 2009 3:01 pm by felix nugroho
» sayembara putri raja
Thu Dec 10, 2009 3:01 pm by felix nugroho