Kutipan majalah Mamit "Pemenang Lomba Tulis..."

erita ini dikutip 100% dari majalah Mamit, majalah buddhis untuk anak-anak yang diedarin gratis di vihara-vihara (waktu itu gw dapetnya dari vihara Satya Dharma Pluit).. dan begini lah hasil kutipannya.

Pemenang Lomba Tulis Kisah Nyata "Bakti kepada Orangtuaku"

Pada Waisak 2008 yang lalu, Mamit mengadakan Lomba Tulis Kisah Nyata untuk anak di bawah 15 tahun dengan tema "Bakti Kepada Orangtuaku." Cukup banyak peserta dari seluruh Indonesia. Tiga pemenangnya tercantum di bawah ini. Pemenang mendapatkan @ Rp300.000; khusus pemenang pertama, ditambah hadiah arca Buddha khas Indonesia. Karya pemenang pertama, Mamit muat di Tablodi Hi,MoM edisi ini. Karya pemenang kedua dan ketiga akan dimuat di edisi-edisi berikutnya.

Pemenang :
1. Edlyn Lafina, 7 tahun, Wihara Sakyakirti, Jambi
2. Lee A Chiang, 15 tahun, wihara Padmakirti
3. Jusliani, 14 tahun, wihara Silaparamita, Jakarta

Karya pemenang Pertama
Edlyn Lafina, 7 tahun, wihara sakyakirti, Jambi

Namaku Edlyn Lafina, umurku 7 tahun. Aku mempunyai adik bernama Gerry Nicholas, 3 tahun. Mamiku Meliana. Papiku, Sanusi. Aku tinggal di Jakarta Tapi bulan juni yang lalu aku pindah ke jambi bersama Gerry, karena mamiku terkena kanker tulang.

Papi menemani Mami di Jakarta. Kami sebenarnya ingin tetap menemani Mami, tapi keadaan Mami harus menjalani pengobatan yang rutin dan pikirannya harus tenang. Demi bakti kepada Mami, aku dan Gerry terpaksa pindah ke Jambi, ke rumah Soi'i (adik Mami yang paling bungsu) walaupun berat untuk berpisah.

Aku sangat menyesal karena selama ini aku sangat menyusahkan Mami. Tiap pagi harus digendong, dimandikan, digosok gigi sampai pakaian pun Mami yang pakaikan. Kalau disuruh makan aku selalu menjerit dan menolaknya. Sekarang aku sadar ternyata Mami sangat menyayangi kami sampai keadaan sakit pun Mami tidak pernah mengeluh. Aku baru tahu Mami sudah 1 tahun menderita sakit tetapi tidak dihiraukan demi mengurus aku dan Gerry. Sampai sakit Mamiku tidak tertahankan lagi, ia dioperasi bulan Mei, ternyata ada kanker di kaki.

Sekarang aku ingin berbakti pada Mami. Aku berjanji menjaga adikku Gerry dan aku sudah mandiri. Di rumah soi'i aku tinggal dengan sepupuku Cindu, 7 tahun dan Andrew, 5 tahun.

Aku sekolah di SD Bina Kasih,Gerry playgroup di Daren. Selain Soi'i yang urus Gerry, aku juga bantu Soi'i. Aku selalu tidurkan Gerry karena Gerry tidur biasa dipeluk Mami, jadi sekarang aku yang memeluk Gerry. Kalau soi'i sibuk, aku selalu mandiin Gerry, pakaikan baju Gerry. Aku giat belajar aku ingin mengukir prestasi dan membuat mami bangga. Setiap telepon Mami aku tahan tidak menangis supaya Mami tidak sedih walaupun air mataku sudah jatuh.

Mami menjalani kemo di Penang, Malaysia. Sekarang Mami sudah botak, tapi penyakit belum tahu kapan bisa sembuh dan kami bisa berkumpul lagi seperti dulu. Kalau karya tulisku dapat menjadi salah satu karya terbaik aku ingin beli topi dan tongkat supaya mami cantik lagi. Teman-teman di seluruh Indonesia, doakan Mamiku ya... Semoga Mamiku cepat sembuh, Edlyn akan sangat berterima kasih besar sekali buat teman-teman.

***

"Janganlah berbuat kejahatan, berbuatlah kebajikan, sucikan hati dan pikiran" -- Buddha