Memperingati usia perkimpoian mereka yang ke-25, Paijo dinner dengan istrinya. Seusai makan Paijo menggenggam tangan si istri dan berkata, "Ma, kita telah melewati 50 tahun usia perkimpoian kita. Namun satu hal yang Papa ingin tahu, apakah selama ini Mama pernah berbuat tak setia di belakang Papa?"
Istri Paijo tak segera menjawab. Pelan-pelan dia menundukkan kepalanya lalu berkata, "Pa, mungkin inilah saatnya Mama mau jujur sama Papa. Selama 25 thn perkimpoian kita, Mama telah 3 kali berselingkuh, tapi Papa harus tau, itu semua Mama lakukan demi kebaikan Papa sendiri."
Paijo menggeleng-gelengkan kepala, terluka dengan pengakuan ini. Dia lalu berkata, "Papa tidak menyangka. Apa pula yang mama maksudkan dengan 'demi kebaikan Papa sendiri' ?"
Istrinya menjelaskan, "Pertama kali Mama tidur dengan laki-laki lain adalah tak lama sesudah kita menikah, waktu itu rumah kita hampir disitia bank Pa, karena lama nggak bayar cicilan. Papa ingat nggak waktu itu saya pergi menemui pimpinan bank di rumahnya, lalu besoknya cicilan rumah kita di-skedul ulang?"
Paijul ingat peristiwa itu dan berkata, "Okelah Ma, Papa maafin karena Mama berusaha menyelamatkan rumah kita. Tapi bagaimana dengan perselingkuhan kedua?"
Mama menyahut, "Papa ingat nggak tak lama sesudahnya Papa sakit keras, tapi kita nggak punya uang untuk biaya operasi Papa? Suatu malam saya ajak dokter bedahnya ketemu di suatu tempat, dan besoknya Papa dioperasi tanpa biaya kan?"
"Papa ingat", kata Paijo, "Dan karena Mama telah menyelamatkan nyawa Papa, itu juga Papa maafkan. Bagaimana dengan perselingkuhan yang ketiga?"
Istri Paijo berkata, "Papa juga pasti ingat kan, waktu Papa mencalonkan diri jadi Ketua Partai Persamaan dan Kesamaan, dan Papa butuh 73 suara anggota untuk menang.....?"
Istri Paijo tak segera menjawab. Pelan-pelan dia menundukkan kepalanya lalu berkata, "Pa, mungkin inilah saatnya Mama mau jujur sama Papa. Selama 25 thn perkimpoian kita, Mama telah 3 kali berselingkuh, tapi Papa harus tau, itu semua Mama lakukan demi kebaikan Papa sendiri."
Paijo menggeleng-gelengkan kepala, terluka dengan pengakuan ini. Dia lalu berkata, "Papa tidak menyangka. Apa pula yang mama maksudkan dengan 'demi kebaikan Papa sendiri' ?"
Istrinya menjelaskan, "Pertama kali Mama tidur dengan laki-laki lain adalah tak lama sesudah kita menikah, waktu itu rumah kita hampir disitia bank Pa, karena lama nggak bayar cicilan. Papa ingat nggak waktu itu saya pergi menemui pimpinan bank di rumahnya, lalu besoknya cicilan rumah kita di-skedul ulang?"
Paijul ingat peristiwa itu dan berkata, "Okelah Ma, Papa maafin karena Mama berusaha menyelamatkan rumah kita. Tapi bagaimana dengan perselingkuhan kedua?"
Mama menyahut, "Papa ingat nggak tak lama sesudahnya Papa sakit keras, tapi kita nggak punya uang untuk biaya operasi Papa? Suatu malam saya ajak dokter bedahnya ketemu di suatu tempat, dan besoknya Papa dioperasi tanpa biaya kan?"
"Papa ingat", kata Paijo, "Dan karena Mama telah menyelamatkan nyawa Papa, itu juga Papa maafkan. Bagaimana dengan perselingkuhan yang ketiga?"
Istri Paijo berkata, "Papa juga pasti ingat kan, waktu Papa mencalonkan diri jadi Ketua Partai Persamaan dan Kesamaan, dan Papa butuh 73 suara anggota untuk menang.....?"
Fri Oct 22, 2010 3:58 pm by Try budi
» Tatoo Dalam Buddhisme :?:
Fri Oct 22, 2010 3:23 pm by Try budi
» Apa bedanya Vihara dan Kelenteng
Fri Oct 22, 2010 3:07 pm by Try budi
» sate torpedo
Thu Dec 10, 2009 3:03 pm by felix nugroho
» toko mas jelita
Thu Dec 10, 2009 3:03 pm by felix nugroho
» tabrakan mengerikan
Thu Dec 10, 2009 3:02 pm by felix nugroho
» seperti mama
Thu Dec 10, 2009 3:02 pm by felix nugroho
» sedihnya jadi cowo
Thu Dec 10, 2009 3:01 pm by felix nugroho
» sayembara putri raja
Thu Dec 10, 2009 3:01 pm by felix nugroho